Hal Baik dan Buruk tentang Kereta Api di Tokyo | Persiapkan Perjalanan Anda!

Tokyo ditutupi oleh jaringan padat jalur kereta api, kereta bawah tanah dan bus, yang dioperasikan oleh sekitar selusin perusahaan berbeda. Cara terbaik untuk berkeliling Tokyo adalah dengan kereta api dan kereta bawah tanah. Ada dua sistem kereta bawah tanah di Tokyo (Tokyo Metro dan Toei Subways). Keduanya saling terkait, jadi Anda tidak perlu terlalu khawatir tentang hal ini. Tapi kamu harus tahu sisi baik dan buruknya kereta di Tokyo! Inilah beberapa di antaranya!

BARANG 

#1 Tertib dan Cukup

Bahkan pada saat-saat tersibuknya, stasiun-stasiun Tokyo tetap sepi dan teratur. Para penumpang menunggu dengan sabar di jalur yang ditentukan untuk naik kereta. Meskipun penumpang terpaksa berdiri berdekatan, mereka menghormati ruang pribadi orang lain. Anda juga akan terkejut melihat betapa sepinya tempat ini. Dilarang berbicara melalui telepon—atau melakukan hal lain yang dapat mengganggu ketenangan.

#2 Sangat Bersih

Stasiun kereta api dan kereta Tokyo selalu dibersihkan. Staf secara teratur menggosok tangga, pegangan tangan, dan eskalator dengan disinfektan, dan bahkan membuat kamar mandi tampak berkilau dan bebas kuman. Menariknya, Anda jarang melihat tempat sampah di stasiun Tokyo, namun tidak pernah ada bungkus atau kaleng yang berserakan; para penumpang dengan rajin membawa semua sampah mereka.

#3 Selalu Tepat Waktu

Kereta Tokyo hampir tidak pernah terlambat. Keterlambatan satu atau dua menit saja akan menghasilkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya dari staf kereta api dan mendapatkan catatan dari mereka untuk disampaikan kepada atasan, guru, atau dosen Anda. Jadwal kereta sangat konsisten dan dapat diprediksi sehingga orang benar-benar dapat mengatur jam tangan mereka sesuai jadwal tersebut.

 

#4 Selalu Mengikuti Inovasi Teknologi

Jepang dikenal menganut teknologi terkini. Stasiun dan kereta api di Jepang menawarkan WiFi gratis, dan penumpang dapat mengunduh aplikasi berguna yang membuat jaringan kompleks kereta api, stasiun, dan berbagai operator menjadi lebih mudah dipahami. Jepang memberikan pengalaman pengguna yang nyaman saat bepergian dengan kereta api.

 

YANG BURUK 

#1 Semua Orang Melakukannya

Kebanyakan orang Jepang atau bahkan ekspatriat bepergian dengan kereta api. Bayangkan 20 juta penumpang berdesakan dalam gerbong yang dibuat untuk 5 juta orang pada jam-jam sibuk. Staf kemungkinan besar akan mendorong penumpang agar bisa masuk ke dalam kereta. Selain itu, sebagian besar perusahaan di Jepang masih menentang gagasan bekerja dengan waktu fleksibel, dan kegilaan pada jam sibuk ini masih tetap ada.

 

#2 Harapkan Orang dalam Kondisi Buruk

Beberapa orang menjaga diri mereka sendiri dengan sangat baik. Namun jika orang yang berada di sebelah Anda belum mandi, memiliki bau badan, atau napasnya asam karena alkohol basi, tembakau, dan gyōza berbau bawang putin dari minuman malam sebelumnya, Anda akan membutuhkan upaya ekstra dan kesabaran untuk bertahan dalam perjalanan. Anda mungkin ingin mengantisipasi situasi yang tidak dapat dihindari ini di kereta.

 

#3 Keberadaan Pria Mesum atau Chikan (ちかん)

Chikan ” menggambarkan laki-laki yang menganiaya perempuan di tempat umum. Mereka akan memangsa perempuan dan anak perempuan di kereta yang penuh sesak karena meraba-raba korbannya lebih mudah dan sering kali tidak tertandingi oleh perempuan Jepang yang tidak tegas. Operator kereta api menangani chikan dengan sangat serius. Namun kesulitan dalam mengidentifikasi pelanggar di tengah kerumunan jam sibuk telah menyebabkan banyak operator menyediakan gerbong khusus perempuan, tersedia pada waktu yang ditentukan oleh operator, biasanya pada jam sibuk. Jika Anda seorang wanita yang bekerja di Jepang, periksalah apa yang tersedia di wilayah Anda.

 

Pernahkah Anda melihat penumpang di Jepang didorong dengan paksa ke dalam kereta? Atau kamu pernah mengalaminya sendiri? Apakah Anda punya pengalaman unik saat naik kereta api? Sebutkan di bagian komentar!


Tinggalkan komentar